Obituari kasih mulai pudar
dari wajah-wajah sang pakar
Namun engkau tetap tegar
menghadapi sang hingar bingar
Jangan bersedih wahai anakku
Mereka tengah berlayar
Menuju pangkuanmu
Membawa sandang, pangan, papan
untuk membebaskanmu
dari tangan kebengisan
zionis Israel laknatullah
Keram tangan tak berarti
Merah telah bagai peluh
Di kepala dan badan
Akibat kekejaman sang hingar bingar
Memuntahkan logam cepat
Ke arah mereka sang mujahid
Hingga saat-saat yang dinantikan itu
Mereka telah menjadi syahid
Jangan bersedih wahai istriku
Hidupmu akan jadi jaminan-Nya
Jangan katakan mereka telah mati
atau berhenti
Tidak!
Jiwa mereka akan terus ada di
London, Brussel, Stockholm, Jakarta, Teheran, Islamabad, Ankara
untuk terus mengatakan
"Bebaskan saudara kami Palestina!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar