Toko Buku Online

Toko Buku Online
Toko Buku Online InsanBuku.com : Where's the book you can get!

Selasa, 22 November 2011

Tidak Cukup Berjenggot Lebat/ Berjilbab Panjang

Pernah seorang teman bertanya, "Kenapa ya si fulan dan fulanah saudara kita itu bercerai? Padahal baru bulan lalu mereka menikah dan mereka ikhwah lho.." Saya hanya bisa menjawabnya dengan senyuman sambil berkata di dalam hati, "Mereka juga manusia." Di beberapa pertemuan pembimbingku juga menceritakan hal yang sama bahwa akhir-akhir ini cukup banyak ikhwah yang menikah muda bercerai di usia pernikahannya yang masih belia. Apa masalahnya? Klasik. Ada yang karena merasa dilecehkan oleh keluarga istri karena tidak kunjung-kunjung mendapatkan penghasilan. Ada yang merasa ilmu agama suami tidak sepadan dengannya secara ia lulusan dirasat Islam di perguruan tinggi tertua di Kairo. Ada yang tidak sevisi dalam mendidik anak. Ada juga yang karena masalah sepele, tidak suka dengan bau badan suaminya. Cerita di atas sekilas hanya dapat kita jumpai di infotainment-infotainment, tetapi ternyata ini juga terjadi di kalangan ikhwah yang notabenenya memiliki pemahaman agama yang lebih baik.

Bekal-bekal sebelum menikah seperti ilmu agama, pekerjaan, hafalan qur'an, ilmu mendidik anak, dsb. bisa jadi tidak akan berguna jika tidak dibarengi dengan kelapangan hati dalam menerima kekurangan dan kelebihan pasangan masing-masing. Selain itu juga yang patut kita garis bawahi adalah komunikasi. Seringkali persoalan sepele ini yang menjadi akar permasalahan. Sebagai contoh, biasanya laki-laki agak sulit mengungkapkan perasaannya kepada istrinya, sebaliknya wanita mengharapkan suaminya sering mengucapkan kata-kata manis kepadanya. Sikap biasa suami dianggap oleh istri bukti tidak cintanya lagi kepadanya. Kalau ini tidak dibarengi dengan ilmu komunikasi, ilmu psikologi, pemahaman (bukan ego), dan tentunya iman yang kuat akan menjadi bencana bagi keluarga tersebut.

Tentunya tulisan singkat ini bukan untuk menggurui. Toh yang menulis juga belum merasakan yang namanya berkeluarga. Bukan juga ingin mengeneralisir karena jauh lebih banyak pasangan ikhwah yang sukses mengarungi bahtera rumah tangganya. Pada akhirnya kita hanya bisa berdoa, "Rabbanaa hab lanaa min azwaajinaa wa dzurriyyatinaa qurrata a'yun, waj'alnaa lil muttaqiina imaamaa." Semoga Anda dan saya dapat menemukan pasangan yang "tepat" dan dapat melalui track rumah tangga dengan baik.


Allahumma aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar